DENPASAR, HOTINBALI.com - Dari segi jumlah,
perempuan Bali adalah setengah dari 3 juta penduduk pulau ini. Tapi di lembaga
legistatif ternyata keterwakilannya sangat minim. Paling rendah dibandingkan
daerah lain di Indonesia.
Ketua LSM Bali Sruti Ni
Luh Riniti Rahayu mengatakan, keterwakilan perempuan di legislatif hanya berada
pada prosentase 7,5% saja. “Ini sangat jauh
dibanding daerah lainnya, misalnya Manado yang mencapai 20 persen,” kata dia di
Denpasar, Bali, Sabtu (30/11).
Riniti,
rendahnya keterwakilan politik perempuan secara umum disebabkan masih kuatnya
budaya patriarki di Bali. Saat mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS)
misalnya, perempuan masih mencoblos mengikuti apa yang dipilih suaminya.
Perempuan Bali juga
masih menganggap pemimpin haruslah seorang laki-laki. Hal itu disebabkan masih
kecilnya kepercayaan jika perempuan bisa menjadi seorang pemimpin.
Melalui lembaganya,
Riniti mengatakan terus berupaya melakukan penguatan peran politik perempuan,
baik di tingkatan partai politik maupun di masyarakat. “Di kegiatan itu, kami
selalu serukan pilih perempuan yang memahami gender. Kami juga serukan lebih
baik pilih laki-laki yang paham gender, daripada memilih perempuan yang tidak
paham gender,” tandas dia.
Saat ini, tercatat 1.184
calon legislatif (Caleg) perempuan atau sekitar 36,7% dari total 3.230 Caleg di
seluruh Baliyang akan bertarung dalam Pemilu Legislatif 2014.
Dengan penguatan itu,
diharapkan partisipasi politik perempuan di Bali bisa meningkat. “Kami
targetkan bisa mencapai 11-15% pada Pemilu 2014 nanti,” pungkas Riniti. (Heri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar